Tampilkan postingan dengan label Materi Akuntansi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Akuntansi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 28 Juli 2013

Pengantar Akuntansi

Introductory to Accounting
Judul: PENGANTAR AKUNTANSI RUDIANTO
Bahasa: Indonesia
Jumlah: 12 Slide
Format Ebook: PowerPoint
Sumber: fe-manajemen.unila.ac.id
Daftar Isi:
Bab 01 Akuntansi dan Sistem Informasi
Bab 02 Struktur Dasar Akuntansi

Bab 03 Persamaan Akuntansi
Bab 04 Akun dan Manfaatnya
Bab 05 Jurnal
Bab 06 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Bab 07 Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Bab 08 Jurnal Khusus
Bab 09 Akuntansi Perusahaan Manufaktur
Bab 10 Persekutuan Firma
Bab 11 Kas
Bab 12 Piutang

Download Pengantar Akuntansi (Rudianto)
PA RUDIANTO 01       PA RUDIANTO 05       PA RUDIANTO 09
PA RUDIANTO 02       PA RUDIANTO 06       PA RUDIANTO 10
PA RUDIANTO 03       PA RUDIANTO 07       PA RUDIANTO 11
PA RUDIANTO 04       PA RUDIANTO 08       PA RUDIANTO 12
Sumber : http://ekhi04.blogspot.com 

Sabtu, 27 Juli 2013

Pengantar Bisnis 1

Introduction to Business

Judul: PENGANTAR BISNIS JILID 1 JEFF MADURA
Bahasa: Indonesia
Jumlah: 10 Slide
Format Ebook: PowerPoint
Sumber: inwpengantarbisnis.blogspot.com
Daftar Isi:
Bab 1 Merencanakan Bisnis.
Sasaran Pembelajaran:
Identifikasi stakeholders kunci yang terkait dengan bisnis.
Menjelaskan fungsi kunci sebuah bisnis
Menjelaskan bagaimana membangun rencana bisnis.

Bab 2 Memilih Suatu Bentuk dari Kepemilikan Bisnis.
Sasaran Pembelajaran:
Menjelaskan bagaimana pemilik bisnis memilih bentuk kepemilikan usaha.
Menjelaskan metode-metode kepemilikan usaha.
Menjelaskan bagaimana pemilik bisnis dapat mengukur performa bisnisnya.

Bab 3 Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial.
Sasaran Pembelajaran:
Menjelaskan tanggungjawab firma kepada: Pelanggan (customers), Pekerja (employees), Pemegang saham dan Kreditur (stockholders and creditors), Lingkungan (environment), dan Komunitas (communities).
Menjelaskan biaya-biaya yang perusahaan keluarkan dalam pencapaian tanggung jawab sosialnya.

Bab 4 Lingkungan Ekonomi.
Sasaran Pembelajaran:
Identifikasi faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi kinerja bisnis.
Menjelaskan Bagaimana harga pasar ditentukan.
Menjelaskan bagaimana pemerintah mempengaruhi kondisi ekonomi.

Bab 5 Lingkungan Industri.
Sasaran Pembelajaran:
Identifikasi karakteristik industri yang mempengaruhi kinerja bisnis.
Jelaskan mengapa beberapa perusahaan lebih ditunjukkan kepada kondisi-kondisi industri.
Jelaskan bagaimana suatu perusahaan dapat bersaing di dalam industri nya.

Bab 6 Lingkungan Global.
Sasaran Pembelajaran:
Jelaskan mengapa perusahaan perhatian terhadap bisnis internasional.
Uraikan bagaimana perusahaan melakukan bisnis internasional.
Jelaskan bagaimana karakteristik asing dapat mempengaruhi suatu perusahaan bisnis internasional.
Jelaskan bagaimana perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi perusahaan

Bab 7 Dasar-dasar Manajemen yang Efektif.
Sasaran Pembelajaran:
Identifikasi tingkatan manajemen.
Identifkasi fungsi kunci daripada manajer.
Menjelaskan ketrampilan yang manajer butuhkan
Menjelaskan metode yang manejer dapat gunakan untuk menambah nilai guna waktu secara efektif.

Bab 8 Struktur Organisasi.
Sasaran Pembelajaran:
Menjelaskan bagaimana sebuah struktur organisasi boleh digunakan oleh perusahaan untuk mencapai rencana starategisnya.
Mengidentifikasi metode-metode yang dapat digunakan untuk tugas-tugas departemenlisasi.

Bab 9 Manajemen Produksi.
Sasaran Pembelajaran:
Identifikasi sumber daya kunci yang digunakan untuk produksi.
Identifikasi faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pabrik.
Uraikan bagaimana berbagai faktor mempengaruhi keputusan disain dan tata ruang (layout).
Uraikan tugas pokok yang dilibatkan di dalam pengendalian produksi

Bab 10 Memperbaiki Kualitas dan Efektivitas Produksi.
Sasaran Pembelajaran:
Menunjukkan bagaimana total quality management (TQM) dapat diaplikasikan untuk memonitor dan tingkatkan kualitas produk dan jasa yang diproduksi.
Identifikasi metode-metode kunci yang digunakan untuk meningkatkan efesiensi produksi.

KLIK DI BAWAH INI UNTUK DOWNLOAD

PB Jeff Madura 01       PB Jeff Madura 05       PB Jeff Madura 09
PB Jeff Madura 02       PB Jeff Madura 06       PB Jeff Madura 10
PB Jeff Madura 03       PB Jeff Madura 07
PB Jeff Madura 04       PB Jeff Madura 08
Sumber : http://bahankuliahmu.blogspot.com
 

Selasa, 16 Juli 2013

Mengelola Adm Kas Bank

Pengertian Kas 
Dalam kehidupan sehari-hari, kas sangat penting baik dalam rumah tangga konsumsi maupun rumah tangga produksi ( perusahaan ). Hampir setiap kegiatan dalam perusahaan selalu berhubungan dengan dana kas.

Kas adalaha alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan pada bank yang dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran sebesar nilai nominalnya. 

Komposisi Kas 

Yang termasuk kas antara lain :
a.       Uang kertas dan logam
b.      Chek dan Bilyet Giro
c.       Simpanan di Bank dalam bentuk giro
d.      Traveler’s Chek yaitu cek yang dikeluarkan khusus untuk perjalanan ( Turisme Bisnis ).
e.       Momey Order yaitu surat penting membayar sejumlah uang tertentu berdasarkan keperluan pengguna.
f.       Cashier’s Chek yaitu cek yang dibuat oleh suatu bank untuk suatu saat dicairkan di bank itu juga.
g.      Bank Draft yaitu cek atau perintah membayar dari suatu bank yang mempunyai rekening di bank lain, yang dikeluarkan atas permintaan seseorang atau nasabah melalui penyetoran lebih dulu di bank pembuat.

Ciri-ciri kas adalah dapat digunakan segera sebesar nilai nominalnya, sehingga yang tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan tidak sesuai dengan nilai nominalnya tidak dapat digolongkan sebagai kas antara lain :
a.       Cek mundur ( Past deted check )
b.      Deposito berjangka ( certificate of deposit )
c.       Wesel/promes ( Notes )
d.      Surat berharga ( Marketable Securities )
e.       Kas yang disisihkan untuk tujuan tertentu dalam bentuk dana ( Funds )

Misalnya disisihkan untuk pembayaran deviden, untuk pelunasan pinjaman obligasi dan lain-lain sesuai dengan uraian diatas, maka fungsi kas dalam suatu perusahaan sangat penting, karena hampir setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan kas. 

Pengawasan Kas 

Menurut sifatnya kas mudah untuk dibawa dan dipindahtangankan serta tidak ada idemntifikasi pemiliknya. Oleh sebab itu kas sering terjadi sasaran kecurangan-kecurangan. Sehingga perlu diadakan pengawasan terhadap kas. Kecurangan yang terjadi antara lain sebagai berikut :

  1. Hasil penagihan kas tidak dicatat, tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi.
  2. Saldo kas tidak dilaporkan dalam keadaan yang sesungguhnya atan memanipulasi antara kas masuk dan keluar.
  3. Penundan pencatatan penerimaan kas dari piutang sampai pada waktu penerimaan kas dari piutang berikutnya.
  4. Penggunaan uang atau cek untuk kepentingan pribadi, tetapi dicatat sebagai beban perusahaan. 
Agar kas tidak disalahgunakan atau tidak menimbulkan kecurangan-kecurangan, maka perlu diadakan pengawasan terhadap kas antara lain sebagai berikut :

1.      Penerimaan Kas
Karena uang yang diterima oleh perusahaan adalah berbagai sumber seperti penjualan tunai, pelunasan piutang dan pinjaman, maka prosedur pengawasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.       Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan, pencatatan dan penyimpaanan kas.
b.     Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas dan segera dicatat, kemudian disetorkan ke bank
c.       Dibedakan antara fungsi pengelolaan kas dan pencatat kas
d.      Dibuat laporan kas setiap hari.
e.       Secara intern tanpoa pemberitahuan terlebih dulu diadakan pemeriksaan kas.

2.      Pengeluaran kas
Pengeluaran uang dalam suatu perusahaan dimanfaatkan untuk membayar berbagai macam transaksi, maka prosedur pengawasannya dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.       Semua Pengeluaran uang yang relatif cukup besar menggunakan cek
b.      Dibuat laporan kas setiap hari
c. Dipisahkan antara yang menulis cek, menandatangani cek dan yang mencatat pengeluaran perusahaan.
d.  Diselenggarakan kas kecil untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan yang sifatnya rutin.
e.     Diadakan pemeriksaan dalam jangka waktu yang tidak ditentukan. 

Pemeriksaan Kas 
Pemeriksaan kas dapat dilakukan secara mendadak tanpa memberitahukan terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :
  1. Mencocokkan saldo kas perusahaan dengan keadaan fisik uang yang ada pada kas perusahaan dan benda-benda yang ada dalam kas perusahan.
  2. Mengadakan pengujian terhadap catatan-catatan dengan kegiatan-kegiatan perusahaan seperti perusahaan menyimpan uang di bank atau pengeluaran dengan menggunakan cek.

    Perhitungan Kas 
    Perhitungan kas dapat dilakukan oleh petugas yang tidak bersangkutan dengan pengelola kas dan saksi-saksi yang telah ditunjuk. Hasil perhitungan harus dilaporkan secara terperinci mengenai jenis, banyaknya nilai per satuan, dan jumlahnya harus sama dengan catatan pada laporan kas, kemudian dibuat berita acara.

    Perhitungan kas secara garis besar diperoleh dari :
Saldo kas pada awal periode                                                          Rp. Xxx
Ditambah
Jumlah penerimaan kas selama periode yang bersangkutan               Rp. xxx  +
                                                                                                      Rp. xxx
Dikurangi
Jumlah pengeluaran kas selama periode yang bersangkutan              Rp. xxx  -
saldo kas pada akhir periode                                                           Rp. xxx
 

Adapun Berita acara perhitungan kas dapat dibuat sebagai berikut :

PT. CAHAYA PERMAI
Berita Acara Perhitungan Kas
Tanggal 25 Juni 2004

a.     Menurut Catatan Kas
Saldo Kas tanggal 10 Juni 2004                                 Rp. 12.400.000,-
Penerimaan kas di tanggal 15 Juni 2004
Sampai dengan 25 Juni 2004                                      Rp. 30.500.000,-
                                                                                    Rp. 42.900.000,-
Pengeluaran kas dari tanggal 10 Juni
Sampai dengan 25 Juni 2005                                      Rp. 28.750.000,-
                                                                                    Rp. 14.150.000,-
 

b.      Perhitungan fisik Saldo kas
Saldo Kas Sebesar Rp. 14.150.000,- terdiri dari :
1. Uang Kertas
     85 lembar        @ Rp. 100.000,-         Rp. 8.500.000,-
     24 lembar        @ Rp.   50.000,-         Rp. 1.200.000,-
     55 lembar        @ Rp.   20.000,-         Rp. 1.100.000,-
     29 lembar        @ Rp.   10.000,-         Rp.    290.000,-
     40 lembar        @ Rp.     5.000,-         Rp.    200.000,- 
     43 lembar        @ Rp.     1.000,-         Rp.      43.000,-
     91 lembar        @ Rp.        500,-         Rp.      45.500,-
           Jumlah uang kertas………………………………..    Rp. 11.378.500,-

2.Uang Logam
     10 Keping       @ Rp. 1.000,-             Rp. 10.000,- 
     23 Keping       @ Rp.    500,-             Rp.  11.500,-
            Jumlah uang logam ……………………………..      Rp.        21.500,-
            Jumlah uang kartal………………………………      Rp. 11.400.000,-

3.      Uang giral ( benda-benda kas lainnya )
           1 lembar cek BI     @ Rp. 1.500.000,-
           1 lembar cek BRI  @ Rp. 1.250.000,- 
                                                                                              Rp.   2.750.000,- 
                Jumlah fisik kas tanggal 25 Juni 2004                      Rp. 14.150.000,- 

Semoga bermanfaat ......

Selasa, 04 Juni 2013

Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia


Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional.


Karakteristik sistem perbankan syariah yang  beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. 

Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Dalam konteks pengelolaan perekonomian makro, meluasnya penggunaan berbagai produk dan instrumen keuangan syariah akan dapat merekatkan hubungan antara sektor keuangan dengan sektor riil serta menciptakan harmonisasi di antara kedua sektor tersebut. Semakin meluasnya penggunaan produk dan instrumen syariah disamping akan mendukung kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan mengurangi transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif, sehingga mendukung stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kestabilan harga jangka menengah-panjang.

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan.

Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia
Untuk memberikan pedoman bagi stakeholders perbankan syariah dan meletakkan posisi serta cara pandang Bank Indonesia dalam mengembangkan perbankan syariah di Indonesia, selanjutnya Bank Indonesia pada tahun 2002 telah menerbitkan “Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia”. Dalam penyusunannya, berbagai aspek telah dipertimbangkan secara komprehensif, antara lain kondisi aktual industri perbankan syariah nasional beserta perangkat-perangkat terkait, trend perkembangan industri perbankan syariah di dunia internasional dan perkembangan sistem keuangan syariah nasional yang mulai mewujud, serta tak terlepas dari kerangka sistem keuangan yang bersifat lebih makro seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dan Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI) maupun international best practices yang dirumuskan lembaga-lembaga keuangan syariah internasional, seperti IFSB (Islamic Financial Services Board), AAOIFI dan IIFM.

Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk memberikan kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, maka arah pengembangan perbankan syariah nasional selalu mengacu kepada rencana-rencana strategis lainnya, seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Arsitektur Sistem Keuangan Indonesia (ASKI), serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Dengan demikian upaya pengembangan perbankan syariah merupakan bagian dan kegiatan yang mendukung pencapaian rencana strategis dalam skala yang lebih besar pada tingkat nasional.

“Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia” memuat visi, misi dan sasaran pengembangan perbankan syariah serta sekumpulan inisiatif strategis dengan prioritas yang jelas untuk menjawab tantangan utama dan mencapai sasaran dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, yaitu  pencapaian pangsa pasar perbankan syariah yang signifikan melalui pendalaman peran perbankan syariah dalam aktivitas keuangan nasional, regional dan internasional, dalam kondisi mulai terbentuknya integrasi dgn sektor keuangan syariah lainnya.

Dalam jangka pendek, perbankan syariah nasional lebih diarahkan pada pelayanan pasar domestik yang potensinya masih sangat besar. Dengan kata lain, perbankan Syariah nasional harus sanggup untuk menjadi pemain domestik akan tetapi memiliki kualitas layanan dan kinerja yang bertaraf internasional.
Pada akhirnya, sistem perbankan syariah yang ingin diwujudkan oleh Bank Indonesia adalah perbankan syariah yang modern, yang bersifat universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Sebuah sistem perbankan yang menghadirkan bentuk-bentuk aplikatif dari konsep ekonomi syariah yang dirumuskan secara bijaksana, dalam konteks kekinian permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dan dengan tetap memperhatikan kondisi sosio-kultural di dalam mana bangsa ini menuliskan perjalanan sejarahnya. Hanya dengan cara demikian, maka upaya pengembangan sistem perbankan syariah akan senantiasa dilihat dan diterima oleh segenap masyarakat Indonesia sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan negeri.

Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah
Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di Indonesia, maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek strategis, yaitu: Penetapan visi 2010 sebagai industri perbankan syariah terkemuka di ASEAN, pembentukan citra baru perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal, pemetaan pasar secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih beragam, peningkatan layanan, serta strategi komunikasi baru yang memposisikan perbankan syariah lebih dari sekedar bank.
Selanjutnya berbagai program konkrit telah dan akan dilakukan sebagai tahap implementasi dari grand strategy pengembangan pasar keuangan perbankan syariah, antara lain adalah sebagai berikut:

Pertama, menerapkan visi baru pengembangan perbankan syariah pada fase I tahun 2008 membangun pemahaman perbankan syariah sebagai Beyond Banking, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.50 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 40%, fase II tahun 2009 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan syariah paling atraktif di ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.87 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 75%. Fase III  tahun 2010 menjadikan perbankan syariah Indonesia sebagai perbankan syariah terkemuka di ASEAN, dengan pencapaian target asset sebesar Rp.124 triliun dan pertumbuhan industri sebesar 81%.

Kedua, program pencitraan baru perbankan syariah yang meliputi aspek positioning, differentiation, dan branding. Positioning baru bank syariah sebagai perbankan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, aspek diferensiasi dengan keunggulan kompetitif dengan produk dan skema yang beragam, transparans, kompeten dalam keuangan dan beretika, teknologi informasi yang selalu up-date dan user friendly, serta adanya ahli investasi keuangan syariah yang memadai. Sedangkan pada aspek branding adalah “bank syariah lebih dari sekedar bank atau beyond banking”.

Ketiga, program pemetaan baru secara lebih akurat terhadap potensi pasar perbankan syariah yang secara umum mengarahkan pelayanan jasa bank syariah sebagai layanan universal atau bank bagi semua lapisan masyarakat dan semua segmen sesuai dengan strategi masing-masing bank syariah.

Keempat, program pengembangan produk yang diarahkan kepada variasi produk yang beragam yang didukung oleh keunikan value yang ditawarkan (saling menguntungkan) dan  dukungan jaringan kantor yang luas dan penggunaan standar nama produk yang mudah dipahami.

Kelima, program peningkatan kualitas layanan yang didukung oleh SDM yang kompeten dan penyediaan teknologi informasi yang mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan nasabah serta mampu mengkomunikasikan produk dan jasa bank syariah kepada nasabah secara benar dan jelas, dengan tetap memenuhi prinsip syariah; dan

Keenam, program sosialisasi dan edukasi masyarakat secara lebih luas dan efisien melalui berbagai sarana komunikasi langsung, maupun tidak langsung (media cetak, elektronik, online/web-site), yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kemanfaatan produk serta jasa perbankan syariah yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Dokumentasi tentang Perbankan Syariah:
  1. Outlook Perbankan Syariah 2011
  2. Program Akselerasi Perbankan Syariah (Zip File, 902 KB)
  3. Panduan Investasi Perbankan Syariah (Zip File, 945 KB)
  4. Kodifikasi Produk Perbankan Syariah (Zip File, 237 KB)
  5. UU Republik Indonesia No. 21/2008 tentang Perbankan Syariah
  6. Ikhtisar UU Republik Indonesia No. 21/2008 tentang Perbankan Syariah
  7. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI 2003) (Zip File, 1.476 KB)
  8. APA SIH iB (ai-Bi)…??
  9. iB (ai-Bi) Melaju Dengan Strategi Baru
  10. Mengembangkan Usaha Dengan Pembiayaan Modal Kerja iB
  11. Menghitung Bagi Hasil iB
  12. Mobile Banking iB
  13. Multijasa iB : Solusi Kebutuhan Biaya Pendidikan
  14. Perbankan Syariah: Lebih Tahan Krisis Global
  15. Perkembangan Impresif iB (ai-Bi) Perbankan Syariah
  16. Daftar Produk Perbankan Syariah
  17. Dicari : SDM Multidimensi Untuk iB (ai-Bi)
  18. iB ( ai-Bi) : Gaya Hidup Baru Dalam Berbanking
  19. Kartu Kredit iB: Sesuai Syariah, Bisa Dipakai Di Seluruh Dunia
  20. Tabungan iB, Menabung Sekaligus Berinvestasi
  21. KPR iB : Beragam Pilihan Semuanya Menguntungkan
  22. Layanan iB Di Manapun, Mudah Dan Tetap Syariah
  23. Mari Berbagi Hasil Bersama iB
 Semoga Bermanfaat....




Sumber : http://fikriyogi.wordpress.com/2012/06/12/sekilas-perbankan-syariah-di-indonesia

Senin, 03 Juni 2013

Pengantar Akuntansi Bisnis

Pengertian Perusahaan dan Tujuannya
Secara umum perusahaan (business) adalah suatu organisasi di mana sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output) bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba/keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut.

Jenis-Jenis Perusahaan
Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba yaitu :
a)      Perusahaan Manufaktur (Manufacturing)
Mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada masing-masing pelanggan.
b)      Perusahaan Dagang (Merchandising)
Menjual produk kepada pelanggan tanpa mengubah bentuk barang dan jasanya.
c)      Perusahaan Jasa (Service)
Menghasilkan jasa untuk pelanggan.

Jenis-Jenis Organisasi Perusahaan
Umumnya, terdapat empat bentuk perusahaan yang berbeda, yakni :
a)      Perusahaan Perseorangan à dimiliki oleh perorangan
b)      Persekutuan (partnership) à dimiliki dua atau lebih individu
c)      Korporasi (corporation) à dibentuk sebagai suatu badan hukum terpisah
d)     Perusahaan dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Corporation)
Menggabungkan karakteristik persekutuan dan korporasi.
Ketiga jenis perusahaan (manufaktur, dagang dan jasa) dapat berbentuk perseorangan,  persekutuan, korporasi maupun campuran.

Strategi Bisnis
Serangkaian rencana dan tindakan terintegrasi yang didesain bagi perusahaan sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan melebihi pesaingnya sekaligus memaksimalkan laba. Dua strategi dasar yang biasanya digunakan oleh perusahaan adalah strategi biaya rendah (low-cost strategy) dan strategi diferensiasi (differentiation-strategy).

Rantai Nilai Perusahaan
Apabila perusahaan telah memilih satu strategi tertentu, maka strategi tersebut harus diterapkan pada rantai nilainya. Rantai nilai (value of chain) adalah cara yang dilakukan perusahaan untuk memberi nilai tambah bagi pelanggannya mulai dari proses input sampai menjadi output dari sebuah produk barang/jasa.


Pihak-Pihak yang Berkepentingan
Business Stakeholder/pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan adalah perorangan atau entitas yang mempunyai kepentingan dalam menentukan kinerja perusahaan. Terdiri dari :
a)      Pemilik (owners)
Pihak yang menginvestasikan sumber dayanya.
b)      Manajer (manager)
Orang yang diberi kewenangan oleh pemilik untuk mengoperasikan perusahaan.
c)      Karyawan (employee)
Orang-orang yang memberikan jasanya kepada perusahaan sehingga mereka memperoleh upah.
d)     Pelanggan (customers)
Pihak yang membeli/mengkonsumsi barang/jasa yang dijual/dihasilkan perusahaan.
e)      Kreditor (creditors)
Pihak yang menginvestasikan sumber dayanya melalui pemberian kredit.
f)       Pemerintah (government)
Pihak yang berkepentingan terhadap pemungutan pajak perusahaan.

Peranan Akuntansi dalam Perusahaan
Secara umum, akuntansi didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Proses di mana akuntansi menghasilkan informasi bagi pihak-pihak berkepentingan dapat dilihat dari gambar berikut :


Profesi Akuntansi
Para akuntan berkarier sebagai akuntan perusahaan atau akuntan publik. Akuntan yang bekerja pada perusahaan atau organisasi nirlaba disebut sebagai akuntan swasta (private-accountant); sedangkan akuntan beserta staf mereka yang memberikan jasa akuntansi berdasarkan honor (fee) disebut akuntan public (public-accountant).

Bidang Spesialisasi Akuntansi
Pada umumnya, terdapat dua bidang akuntansi yaitu :
a)      Akuntansi keuangan (financial-accounting)
Berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan.
b)      Akuntansi manajemen
Menggunakan akuntansi keuangan maupun data yang diestimasi untuk membantu manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan serta  membuat prediksi di masa depan.
Bidang lainnya yang terkait ialah akuntansi biaya, akuntansi lingkungan, akuntansi pajak, sistem akuntansi, akuntansi internasional, akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi sosial.

Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (GAAP-General Accepted Accounting Principle)
Prinsip dan konsep akuntansi dikembangkan dari hasil penelitian praktek akuntansi sehari-hari. Saat ini, Financial Accounting Standards Board (FASB) merupakan lembaga yang memiliki kewenangan di AS dengan tugas utama mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi. Tugas yang sama dilakukan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).

Beberapa konsep dan prinsip akuntansi ialah :
a)      Konsep Entitas Usaha (Business Entity Concept)
Perusahaan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik, kreditor maupun pihak yang berkepentingan lainnya.
Misal : akuntan yang bekerja pada sebuah perusahaan hanya akan melakukan pembukuan terhadap kegiatan perusahaan bukan kegiatan pribadinya.
b)      Konsep Biaya (Cost Concept)
Merupakan dasar untuk membukukan harga pertukaran atau biaya.
Misalnya : sebuah mesin dibeli seharga Rp 10 juta, maka jumlah tersebut harus dimasukkan ke dalam catatan akuntansi pembeli. Mungkin sebelumnya, penjual meminta harga Rp 12 juta; sementara mungkin pembeli menawar Rp 8 juta untuk mesin tersebut.
c)      Konsep Objektivitas (Objectivity Concept)
Catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan pada bukti obyektif.
d)     Konsep Unit Pengukuran (Unit of Measure Concept)
Data ekonomi dicatat dalam satuan mata uang.

Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Pemilik
Sumber daya yang dimiliki perusahaan disebut aktiva (assets). Contohnya : kas, tanah, gedung, peralatan, dsb. Hak atau klaim atas asset, dibagi menjadi dua jenis utama, yakni :
a)      Hak Kreditor
Memperlihatkan utang perusahaan yang disebut kewajiban (liabilities)
b)      Hak Pemilik
Disebut juga ekuitas pemilik (owner’s equity)
Hubungan antara liabilities dan owner’s equity ialah :




                                       Aktiva =   Kewajiban   +  Ekuitas

Persamaan di atas dikenal sebagai persamaan akuntansi (accounting-equation). Biasanya kewajiban diletakkan sebelum ekuitas pemilik karena kreditor mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan.

Transaksi Bisnis dalam Persamaan Akuntansi
Kejadian atau kondisi ekonomi yang secara langsung dapat mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi suatu entitas disebut transaksi bisnis (business transaction). Semua transaksi bisnis dapat dinyatakan dengan perubahan pada ketiga unsur persamaan akuntansi.

Contoh Soal (1) :
Asep Sunarya adalah seoranga pemilik dari  Pasti Sukses, sebuah perusahaan konsultan motivasi.  Pada akhir periode akuntansi, 31 Desember 2007, Pasti Sukses memiliki asset/aktiva Rp800,000,000 dan liabilities/kewajiban of Rp350,000,000.  Dengan menggunakan persamaan akuntansi, tentukanlah :
  1. Ekuitas pemilik tanggal December 31, 2007.
  2. Ekuitas pemilik tanggal December 31, 2008, dengan asumsi bahwa asset telah naik sebesar Rp130,000,000 dan kewajiban menurun sebesar Rp25,000,000 selama tahun 2008.
Jawab :
a)      Aktiva                         =  Kewajiban + Ekuitas Pemilik
          Rp800,000,000             =  Rp350,000,000 + Ekuitas Pemilik
Ekuitas Pemilik           =  Rp450,000,000
b)      Aktiva                         = Kewajiban  + Ekuitas Pemilik
            Rp130,000,000           = –Rp25,000,000 + Ekuitas Pemilik                                             
            Ekuitas Pemilik           = Rp155,000,000
            Ekuitas Pemilik pada tanggal 31 Desember 2008 adalah :
            Rp605,000,000 (Rp450,000,000+Rp155,000,000)

Contoh Soal (2) :
Cinta Cita mendepositokan uangnya sebesar Rp 25 juta sebagai modal.




Terdapat 3 point penting dalam persamaan akuntansi :
a)      Dampak dari setiap transaksi adalah peningkatan atau penurunan satu atau lebih unsur dalam persamaan akuntansi
b)      Kedua sisi persamaan akuntansi harus sama jumlahnya
c)      Ekuitas pemilik bertambah sebesar investasi oleh pemilik dan berkurang sebesar penarikan oleh pemilik. Selain itu, ekuitas pemilik bertambah karena pendapatan dan berkurang karena beban.


Contoh Soal (3) :
Simatupang Express dimiliki oleh  Bonar Simatupang. Transaksi di bawah ini merupakan transaksi dari Simatupang Express selama bulan Februari:
  1. Menerima kas dari pemilik sebagai investasi tambahan, Rp35,000,00.
  2. Membayar kreditor, Rp1,800,000.
  3. Mengirim tagihan kepada pelanggan untuk jasa pengiriman, Rp11,250,000.
  4. Menerima kas dari pelanggan, Rp6,740,000.
  5. Mengambil kas untuk kepentingan pribadi, Rp1,000,000.
Analisa pengaruh untuk setiap transaksi dalam unsur-unsur persamaan akuntansi (Assets, Liabilities, Owner’s Equity, Drawing, Revenue, and Expense) dengan mengurutkan setiap transaksi, 1-5.  Juga, analisa setiap unsur yang terkena pengaruh.
Jawab :
1)    Asset (Cash) naik Rp35,000,000; Owner’s Equity (Bonar Simatupang, Capital) naik by Rp35,000,000
2)    Asset (Cash) menurun sebesar Rp1,800,000; Liability (Accounts Payable) menurun sebesar Rp1,800,000
3)    Asset (Accounts Receivable) naik Rp11,250,000; Revenue (Simatupang Express) naik Rp11,250,000.
4)    Asset (Cash) naik Rp6,740,000; Asset (Accounts Receivable) menurun sebesar Rp6,740,000.
5)    Asset (Cash) menurun sebesar Rp1,000,000; Owner’s Equity (Bonar Simatupang, Drawing) naik Rp1,000,000

Laporan Keuangan
Setelah transaksi dicatat, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi demikian disebut sebagai laporan keuangan. Terdapat 4 jenis laporan keuangan utama yang biasa digunakan oleh sebuah perusahaan :
a)      Laporan Laba-Rugi ( income statement)
Suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu (sebulan/setahun).
b)      Laporan Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity Statement)
Suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode tertentu (sebulan/setahun).
c)      Neraca (Balance Sheet)
Suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan/akhir tahun.
d)     Laporan Arus Kas (Cash-Flow Statement)
Suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu (sebulan/setahun).

Laporan Laba-Rugi (Income Statement)
Laporan ini menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan (matching-concept). Konsep ini menandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama satu periode akuntansi.
Contoh laporan rugi-laba :



Laporan Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity Statement)
Laporan ini menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba-rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus disajikan dalam laporan ini. Demikian pula halnya, laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum mempersiapkan neraca karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan dalam neraca.
Contoh laporan ekuitas pemilik :

Neraca (Balance Sheet)
Laporan ini menyajikan posisi keuangan (aktiva dan passive) dan dapat berbentuk skontro (bentuk T-account) maupun staple (report-form). Pada bagian aktiva, disajikan urutan asset berdasarkan tingkat likuiditasnya dan di bagian passiva disajikan urutan kewajiban/ utang berdasarkan jangka waktunya dan modal pemilik.
Contoh neraca :



Laporan Arus Kas (Cash-Flow Statement)
Laporan ini menyajikan penerimaan maupun pengeluaran kas yang bersumber dari 3 jenis aktivitas, yakni :
a)      Aktivitas Operasi
Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas berkaitan kegiatan operasional perusahaan.
b)      Aktivitas Investasi
Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk pembelian maupun penjualan aktiva tetap.
c)      Aktivitas Pendanaan
Bagian ini melaporkan  transaksi kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana maupun pengambilan uang oleh pemilik.
 Contoh laporan arus kas :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons